Sabtu, 02 April 2011

Jangan Berharap Kepada Sesuatu Selain Allah

Jangan lah mengadu/meminta sesuatu hajat kepada selain Allah, sebab Ia sendiri yang memberikan/menurunkan hajat itu kepadamu. Maka bagaimana sesuatu selain Allah akan dapat menyingkirkan sesuatu yang diletakan oleh Allah. Siapa yang tidak dapat menyingkirkan bencana yang menimpa dirinya sendiri, maka bagaimana akan dapat menyingkirkan bencana dari lainnya. Tibanya suatu bencana itu menyebabkan kita berhajat kepada bantuan pertolongan, maka dalam tiap hajat jangan mengharap kepada selain Allah, sebab sesuatu selain Allah itu juga berhajat seperti kita.
Athaa’ Al-Khurasani berkata: saya bertemu dengan Wahb bin Munabbih disuatu jalan, maka saya berkata : ceritakan kepadaku suatu hadits yang dapat saya ingat, tetapi persingkatlah. Maka Wahb menjawab : Allah telah mewahyukan kepada nabi Dawud as. : Hai Dawud, demi kemulyaan dan kebesaranKu, tiada seorang hambaKu yang meminta tolong kepadaKu dengan sungguh-sungguh kepadaKu, tidak pada lainnya, dan Saya ketahui demikian dari niatnya, kemudian orang itu akan diperdaya oleh penduduk langit yang tujuh dan bumi yang tujuh, melaikan pasti Aku akan menghindarkannya dari semua itu, sebaliknya demi kemulyaan dan kebesaranKu, tiada seorang yang berlindung kepada seorang mahlukKu, tidak kepadaKu dan Aku ketahui yang demikian dari niatnya melainkan Aku putuskan ia dari rahmat yang dari langit, dan Aku longsorkan bumi di bawahnya, dan tidak Aku hiraukan dalam lembah jurang yang mana isa binasa.
Muhammad bin Husain bin Hamdan berkata: ketika saya di majlis Yazid bin Harun, saya bertanya kepada seorang yang duduk di sampingku: siapa namamu? Jawabnya: Saied. Saya bertanya: siapa gelarmu? Jawabnya” Abu Usman. Lalu saya bertanya tentang keadaannya. Jawabnya: kini telah habis belanjaku. Lalu saya Tanya: dan siapa engkau harapkan untuk kepentinganmu itu? Jawabnya: Yazid bin Harun. Maka saya berkata kepdanya: jika demikian, maka ia tidak menyampaikan hajatmu, dan tidak akan membantu/meringankan kebutuhnmu. Dia dia bertanya: dari mana engkau mengetahui hal itu? Jawabku: saya telah membaca dalam sebuah kitab: bahwasanya Allah telah bersabda: demi kemulyaanKu dan kebesaranKu, dan kemurahanKu dan ketinggian kedudukanKu, di atas arsy. Aku akan mematahkan harapan orang yang mengharap kepada selainKu dengan kekecewaan, dan akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata orang, dan Aku singkirkan ia dari dekatKu, dan Aku putuskan dari hubunganKu. Mengapa ia mengharap kepada selainKu dalam kesukaran padahal kesukaran itu di tanganKu, dan Aku yang dapat menyingkirkannya, dan mengharap kepada lainKu serta mengetuk pintu lain, padahal kunci pintu-pintu itu tertutup, hanya pintuKu yang terbuka bagi siapa yang berdo’a minta kepadaKu. Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalaukan kesukarannya lalu Aku kecewakan? Siapakah mengharapkan Aku Karen besar dosanya, lalui Aku putuskan harapannya.
Atau siapakah yang pernah mengetuk pintuKu, lalu tidak Aku bukakan? Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antaraKu dengan angan-angan dan harapan semua makhlukKu, maka mengapakah kau bhersandar kepada selainKu. Dan Aku telah menyediakan semua harapan hambaKu, tetapi tidak puas dengan perlindunganKu, dan AKu telah memenuhi langitKu dengan makhluk yang tidak jemu bertasbih kepadaKu dari para Malaikat dan Aku Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara Aku dengan para hambaKu, tetapi tidak percaya kepada sabdaKu. Tidakkah mengetahui bahwa siapa yang ditimpa oleh bencana yang aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya selain Aku, maka mengapa Aku melihat ia dengan segala angan-angan harapannya selalu berpaling kepadaKu, mengapakah ia tertipu oleh selainKu. Aku telah memberi kepaanya dengan kemurahanKu apa-apa yang tidak ia minta, kemudian Aku mencabut dari padanya lalu ia tidak minta kepada untuk mengembalikannya, dan minta kepada selainKu. Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, kemudian jika diminta’i lalu tidak memberi kepada peminta? Apakah Aku bakhil (kikir), sehingga dianggap bakhil oleh hambaKu. Tidakkah dunia dan akherat itu semua milikKu? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu di tanganKu? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu sifatKu? Tidakkah hanya Aku tempat semua harapan? Maka siapakah yang dapat memutuskannya dariKu. Dan apapula yang diharapkan oleh orang-orang yang mengharap, andaikan Aku berkata kepada semua penduduk langit dan bumi: Mintalah kepadaKu, kemudian Aku memberi kepada mereka masing-masing orang fikiran apa yang terfikir pada semuanya, lalu Aku bei semua itu tidak akan mengurangi kekayaanKu meskipun sekecil debu? Maka bagaimana akan berkurang kekayaan yang lengkap, sedana Aku yang mengawasinya? Alangkah sial (celaka) orang yang putus dari rahmatKu, alangkah kecewa orang maksiat kepadaKu dan tidak memperhatikan Aku, dan tetap melakukan yang haram dan tidak malu kepadaKu.
Maka orang itu berkata: Ulangilah keteranganmu itu, lalu menulisnya. Kemudian ia berkata: Demi Allah setelah ini saya tidak usah menulis suatu keterangan yang lain.

·          Terjemahan Al-Hikmah – H.Salim Bahreisy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar